Surabaya- Sekitar 100 an muda mudi yang tergabung dalam organisasi Maluku 1 Rasa Surabaya dan Jatim mengadakan proses mediasi dengan Rumah Sakit Premier terkait dengan meninggalnya Pengacara Maluku kondang Surabaya, Peter Manuputty,SH diakibatkan serangan jantung. Sabtu(29/04)
Dalam proses mediasi yang kedua ini secara langsung dalam pengawalan Dalmas Polrestabes Surabaya, Polsek Sukollilo dan didukung beberapa rekan dari Polsek Gubeng. Sabtu(29/4)
Dengan bergerak cepat para pemuda dan pemudi Ambon ini masuk ke lapangan Parkir sambil mengatakan buka..buka..buka pintunya kami masuk.
"Ayo buka..buka..buka jalan kami mau masuk ke rumah sakit sekarang," kata salah seorang pemuda yang merasakan kepedihan yang mendalam akan kehilangan saudara Peter.
Tidak lama berselang, Keluarga almarhum Peter Manuputty yakni Liza dan anaknya Bianca Manuputty didampingi oleh Ongen Simatauw, Ferson Nanlohy bersama Burhanudin Umasagi ketua M1 R Jawa Timur
Dalam konferensi pers ini juga, dihadiri oleh pihak rumah Sakit Premier dr Hartono, direktur Rumah sakit, M Sholeh, Kapolsek Sukolilo sebagai mediator acara mediasi ,juga rekan-rekan Peter dari PERRADI Surabaya.
Suasana awalnya penuh dengan kepedihan bagi Liza yang berkeluh kesah terhadap pelayanan dari rumah Sakit Premier yang tidak menerima Sang Suami pada saat kritis sehingga ia harus menceriterakan kembali kronologi kejadian ini kepada pihak Rumah Sakit Premier.
Liza sebagai sang istri, mengatakan,pada tanggal 25/4, ia mengalami penolakan pelayanan medik dari Rumah Sakit Premier padahal pada saat ini kondisi dari suaminya mengalami penurunan saturasi yang sangat bawah.
" Saya sangat menyesal sekali dengan penanganan sang suami yang tidak dilakukan sesegera mungkin.Bahkan sang perawat mengatakan tidak ada ruangan di rumah sakit tanpa adanya pertanyaan akan situasi dan kondisi pasien terlebih dahulu oleh perawat," kenang Liza yang sangat kesal akan pernyataan sang Perawat pada waktu itu
Lalu,Liza akhirnya membawa lari sang Suami ke rumah sakit RKZ guna mendapatkan pelayanan terbaik bagi sang suami agar dapat pelayanan terbaik.
Sesampainya di rumah sakit, Peter langsung di tolong dengan segera dan cepat.Bahkan semua perawat yang ada di bagian Gawat Darurat menolong.
" Dalam perjalanan menuju ke rumah sakit RKZ saya berteriak dan berdoa minta kekuatan kepada Tuhan dan berharap Peter dapat tertolong,"lanjut Liza.
" Selanjutnya, sesampai dirumah sakit RKZ secara cepat pergerakan dari para suster yang langsung menangani suami saya.Bahkan Satpam yang ada disekitar ruang IGD juga turut membantu suami saya secara cepat. Pokoknya suami nya ditangani dulu," imbuh Liza yang secara langsung melihat pelayanan yang penuh bela rasa kepada manusia.
Respon dari kekesalan karena ketidakwajaran pelayanan dari Rumah Sakit Premier secara langsung diresponi oleh Dr Hartono, direktur Rumah Sakit Premier.
Beliau mengatakan permintaan maaf atas kejadian penanganan atas Bapak Peter Manuputty dan segera akan melakukan evaluasi kinerja dan kerja akan perawat yang langsung menangani Pasien Peter.
" Kami memohon maaf atas kejadian yang terjadi pada Bapak Peter Manuputty.Oleh sebab itu kami akan melakukan evaluasi kembali akan pelayanan yang dilakukan terhadap pasien di rumah sakit Premier, ungkap Dokter yang sudah 6 tahun berkecimpung dalam dunia pelayanan Darurat di Rumah Sakit Husada Utama.
Permintaan maaf dan rekonsiliasi dalam konferensi pers ini dilakukan sekitar 1 jam man.
Akhirnya dilakukan perdamaian antara pihak Rumah Sakit Premier dan pihak keluarga yang secara langsung didampingi dan disaksikan oleh perwakilan M1 R, Kepolisian dalam hal ini diwakili oleh Bapak Sholeh Kapolsek Sukolilo dan pihak Rumah sakit.
Diluar rumah sakit, teman-teman M1 R kembali dikumpulkan dan mendengarkan pernyataan sikap oleh Liza Manuputty yang akan mengatakan permasalahan dengan Rumah Sakit Premier telah selesai dengan keluarga
"dan jika ada pihak-pihak yang mau mengangkat permasalahan ini ke ranah pidana itu bukan dan tidak dari pihak keluarga dihadapan semua pria dan wanita Maluku 1 Rasa", ujarnya dengan tegar
Peter Manuputty adalah pengacara kondang Maluku adalah sosok yang selalu memperjuangkan warga Maluku perantauan jika mengalami masalah hukum.
Di mata anak muda dan mudi Maluku, Ia adalah sosok Kakak dan saudara yang selalu memberikan waktu terhadap kegiatan sosial budaya Maluku. Bahkan jika saudara dan saudari dari Maluku susah Ia selalu menolong dalam membantu mereka.
Erik Tahalele, Tetua adat Maluku Surabaya, mengatakan, Peter selalu menjadi pengawal dan pendukung yang baik dalam berbagai acara budaya Maluku.Dan keberadaannya selalu mendukung aktifitas budaya Maluku.
" Beta sangat hilang akan bet (saya-red) punya saudara dan dia selalu mengawal Beta selalu dan terlebih lagi dalam membela adek-adek Maluku dan membantu budaya Maluku di Surabaya," kata Bung Erik,sapaan dekat dengan warga Maluku Surabaya.
Aksi demo dan konferensi Pers berjalan dengan aman terkendali dengan tidak kekurangan sesuatu apapun.
Demikian sekilas info dari KIM PC 1000 untuk 153 kelurahan dan 31 kecamatan Sekota Surabaya.
Salam Kompak!
(Pet)
Ale Rasa... Beta Rasa... Kalian bs liat bagaimana kompaknya kami org Ambon di tanah perantauan. Jgn discriminatif klo mau tolong orang, apalagi dlm keadaan sakit. Krn kami pun tdk pernah pandang buluh kpd siapapun. Semoga hal ini jd pembelajaran & merubah kinerja RS. Premier menjd lbh baik.
BalasHapusSalam Beta Ambon - Nigeria.