Surabaya - Taman Makam Kehormatan Belanda adalah Taman dimana para pahlawan Belanda dan orang-orang sipil yang meninggal akibat perbuatan perang yang keji di tahun 1942.
Di Taman Makam Kehormatan Belanda di Surabaya telah menjadi saksi sejarah yang sangat luarbiasa yakni pertempuran di laut Jawa lewat Laksamana Karel Doorman berserta dengan semua pahlawan Belanda dalam menghadapi tentara Jepang .
Peringatan hari ini Senin(27/02/2023) dilaksanakan oleh sekitar 60 orang dari berbagai macam suku,ras dan agama yang datang untuk menghargai dan menghormati para pahlawan yang gugur di pertempuran laut Jawa. Mereka pun dari berbagai profesi yang ada.
Dari De Indo Club' diwakili oleh Pak Edy Samson, Ketua De Indo Club,Letnan Kolonel Marinir Yosafat Hariadi, wakil ketua De Indo Club , dan Yan Ferdinandus sekretaris.
Ada juga rekan-rekan dari Dinas Perpustakaan dan Arsip kota Surabaya, Makam kembang Kuning dan Staff dari kelurahan Dukuh Pakis ,dan masih banyak lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Tidak kalah menariknya, 4konsulat dari negara perwakilan asing diantaranya Amerika Serikat, Inggris, Australia, Belanda.
Upacara yang dilakukan secara hikmat ini dilakukan dengan penuh suasana hikmat walaupun hujan sedikit turun dan menyapa makam kehormatan Kembang Kuning itu.
Secara langsung, KIM PC 1000 menanyakan beberapa hal kepada Lily Jessica Tjokrosetio, Konsul kehormatan Belanda, didampingi oleh Eveline de Vink, kepala Makam Kehormatan Belanda seluruh Indonesia dan sekretaris dari Kedutaan Belanda.
Lily, sapaan akrab, mengatakan bahwa Perang ini adalah pesan kemanusiaan dimana semua orang bertaruh nyawa dalam mempertahankan laut Jawa pada tahun 1942 agar tidak jatuh dalam tangan Jepang
" Peristiwa yang terjadi di laut Jawa ini memiliki fungsi untuk mengenang dan menghormati para pahlawan yang bukan saja dari orang Belanda tetapi juga orang Indonesia dalam mempertahankan wilayah laut Jawa pada saat agresi Jepang tahun 1942," kata Lily.
Disisi lain, perang ini adalah sesuatu hal yang sangat tragis dan tidak baik untuk dilakukan untuk itu perlu ada pembaharuan dalam pemikiran manusia modern saat ini dalam menyelesaikan masalah dengan tidak melakukannya dengan perang.
" Pelajaran yang dapat diambil lewat mengenang dan mengenal saat kelabu di masa perang ini adalah bahwasannya perang tidak menyelesaikan masalah atau solusi dalam menyelesaikan masalah dunia," imbuhnya.
Selain itu, Eveline de Vink, memberikan masukan kepada masyarakat bahwa kedepan akan ada penambahan fasilitas yang dapat memberikan semangat dan gairah baru dalam pengetahuan akan Taman makam Kehormatan Pahlawan di Surabaya.
" Bagi generasi muda kita akan nantinya menambahkan fasilitas dimana informasi itu dapat disampaikan secara cepat dan memberitahukan kepada khalayak ramai terkait dengan peristiwa yang terjadi. Kami pun saat ini sedang menjalin kerjasama dengan dinas Perpustakaan dan Arsip terkait dengan informasi dan data yang dapat kami gunakan dalam membangun sejarah," imbuhnya.
Di tempat yang sama, Edy Samson, Sejarahwan kota Surabaya berpesan, acara ini sangat bagus dan memberikan artinya bagi generasi muda agar dapat menambah semangat baru dalam memahami sejarah secara penuh terkait dengan peristiwa perang di laut Jawa.
" Acara ini bagus dan generasi muda dapat memahami peristiwa perang ini dan dapat memberikan pemahaman terkait dengan Peristiwa perang Laut Jawa bagi generasi muda agar dapat menyelesaikan masalah dengan tidak menggunakan kekerasan apalagi perang," semangat Edy.
Seluruh acara berlangsung dengan aman terkendali sekaligus memberikan semangat untuk menyelesaikan masalah dengan berdamai satu dengan yang lain.
Demikian sekilas info dari KIM PC 1000 untuk 153 kelurahan sekota Surabaya.
Salam kompak!
(Pet)
Komentar
Posting Komentar