Langsung ke konten utama

Tumpah Ruah lilin berhamburan di jalan Tugu Pahlawan hormati peristiwa Kanjuruhan

 Surabaya- Tragedi Sepak Bola di lapangan Kanjuruhan Malang menyisakan banyak hal yang membuat banyak impresi dan kesan bagi banyak orang.

Khususnya bagi masyarakat Surabaya, dari Bonek dan Bonita Persebaya.Mereka berkumpul dan menebarkan banyak lilin di jalan raya di jalan Tugu Pahlawan. Hampir sekitar 1000 an lilin lebih  terbujur di jalanan Tugu Pahlawan sebagai momen yang membuat semua orang takjub dan rela memberikan waktu, daya dan tenaga dalam membangkitkan energi positif lewat doa yang bertalu-talu bagi Sang Khalik. Senin(3/10/2022) 

       Salah satu suasana di Jalan Pahlawan

Tampak para muda mudi berkumpul dalam doa dukacita yang mendalam bagi rekan-rekan yang gugur dalam perhelatan Akbar diantara  pertandingan Persebaya dengan Arema di lapangan Kanjuruhan Malang. 

Ribuan anak muda ini ada yang bersujud dan menitikkan air mata.Ada juga yang mengekspresikan dengan tertunduk sambil melihat api yang terbakar di lilin yang ada. 

Pun juga para muda dan mudi Surabaya dari berbagai elemen tak jarang berfoto dengan aparat tanpa merendahkan satu dengan yang lainnya  

       Foto bareng dengan Rekan-rekan BPBD

Malam yang bertaburan lilin ini seraya mengatakan Stop kekerasan bagi dunia persepakbolaan Indonesia. 

Di kesempatan yang lain, KIM PC 1000 menjumpai secara langsung 2 tokoh masyarakat Surabaya yakni Kombes Pol Ahmad Yusep, Kapolrestabes Surabaya dan Adi Sutarwijono, Ketua DPRD Kota Surabaya yang secara langsung datang menjumpai kawula muda Surabaya yang datang khusus menyatakan hormat kepada  para arwah pahlawan baik dari Pihak Kepolisian dan Pihak supporter yang menjadi korban di Malang. 

    Bersama JOGOBOYO, Kapolrestabes dan 

               Ketua DPRD Kota Surabaya

Pak Yusep, sapaan akrabnya, mengapresiasi terkait dengan giat yang diadakan oleh Bonek,Bonita beserta elemen masyarakat di surabaya meski Persebaya sudah menang tetapi mereka tetap menghormati rekan-rekan yang telah meninggal mendahului mereka.

" Kalau acara malam ini  adalah bentuk kedewasaan dari Bonek,Bonita, mahasiswa dan ormas seperti Jogoboyo  yang mana ditengah kebahagiaan mereka.Mereka masih memberikan waktu untuk menghormati teman-teman mereka dari Malang. Ini merupakan tindakan yang dilakukan oleh kurang lebih 5000- 6000 elemen Bonita dan Bonek yang memberikan doa kepada kepada mereka yang telah meninggal di lapangan Kanjuruhan. Semoga peristiwa ini tidak terulang lagi dalam persepakbolaan nasional kita," ujar Yusep.

Antisipasi yang dilakukan oleh pihak Polrestabes Surabaya dalam penanganan terkait dengan Persebaya kedepan adalah menjadikan Persebaya sebagai badan hukum kedua dengan membuat  rumah Suporter. Ketiga, memerintahkan para Kapolsek untuk mengidentifikasi dan menginventarisir para supporter yang datang dalam sebuah pertandingan.

" Kami mengantisipasi bersama DPRD dan walikota Surabaya dengan pendekatan humanis, dan kedepan mendengarkan aspirasi masyarakat termasuk Bonek dalam beraspirasi.PERSEBAYA dijadikan sebagai badan hukum.Kedua, akan ada rumah Supporter yang didirikan untuk para Bonek dan Bonita," kata Yusep  

                      Team JOGOBOYO 

"Selain itu juga saya memerintahkan para Kapolsek untuk menginventarisir dan mengidentifikasi supporter dari wilayah kelurahan atau kecamatan masing-masing lewat atribut yang dipakai sehingga jelas dapat diletakan supporter itu di Tribune mana sesuai dengan wilayah sehingga dapat mengantisipasi bahaya negatif yang terjadi" imbuhnya.

Senada dengan pendapat Kapolrestabes Surabaya, Adi Sutarwijono, ketua DPRD Surabaya mengharapkan kejadian yang ada di Kanjuruhan ini ada kali terakhir di persepakbolaan Indonesia dan kedepan dapat menjadi persepakbolaan yang humanis di Ibu Pertiwi ini dengan pendekatan-pendekatan dengan sosialisasi dalam menjadikan persepakbolaan semakin cakep di Surabaya dan nasional secara umumnya. 

" Malam ini adalah malam yang menunjukan kedukaan kita duduk dan menundukkan kepala kepada sang khalik serta berharap kepada Sang Maha Kuasa bahwasannya kejadian ini adalah kejadian yang terakhir dalam masyarakat kita," Semangat Adi.

" Untuk itu Supporter tidak bisa dapat dipisahkan dari sepak bola  dan dengan ini mari kita ciptakan sepak bola yang penuh damai serta mensosialisasikannya kepada supporter yang ada ," lugas  Ketua DPRD kota Surabaya.  

Semoga Bonek Surabaya lewat PERSEBAYA dapat terus berjaya dan berdampak bagi persepakbolaan Indonesia dan Dunia.

Salam kompak!

(Pet)






Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gara-gara Kipas Angin! Seorang bocah jiwanya melayang

Surabaya- Sebuah kenyataan pahit ditelan oleh warga Juwingan Kertajaya di RT 01 RW10. Adalah CWU telah meninggal dunia gara-gara Kipas angin di warung Evi Selasa(14/05) pada sekitar pukul 21.00 WIB di RW 11 kelurahan Kertajaya.  Staff Bangtib kelurahan Kertajaya yang mendampingi keluarga Korban Adapun kronologi kejadian CWU yang berumur 15 tahun ini bermain bersama dengan 3 orang rekannya didepan teras warung. Saat keasyikan bermainan HP,CWU menyala kipas angin yang tidak sesuai standar disaat suasana panas sekali. Perebutan kipas angin terjadi diantara keempat anak tersebut. Alhasil kabel yang tidak diselotip menyambar CWU. CWU terpental kuat dan keras sehingga Ia tidak sadarkan diri. Team Polsek Gubeng di TKP Setelah beberapa saat teman-teman CWU membangunkan dia.Tetapi tidak ada reaksi dan aksi.Sehingga dikontak 112 dan orang tuannya. Diketahui bahwa CWU meninggal pada sekitar jam 21.00 nan. Kejadian sontak menjadi kerumunan massa.lalu semua petugas datang pada saat yang bersamaan s

7 sepeda motor di garuk dan 5 orang anak dibawa ke Polsek Gubeng

Surabaya- Dalam mengantisipasi balapan sepeda motor dan sepeda liar di wilayah Ngagel jaya Utara sisi dekat Ngagel wasana Kelurahan Baratajaya, Polsek Gubeng secara langsung mengadakan penangkapan secara dadakan.Rabu malam (29/11)  Pembalap yang terciduk Operasi dadakan ini dikarenakan laporan masyarakat yang sering resah dengan keberadaan balap liar baik itu sepeda dan sepeda motor yang bergerak cepat sekitar jam 20.30 WIB   Dalam operasi penyekatan ini langsung dilakukan oleh petugas Polsek Gubeng dan alhasil 7 motor di garuk beserta lima anak muda yang secara langsung digelandang ke Polsek Gubeng.  3 orang anak langsung ditangkap tangan. selanjutnya 2 orang lain langsung di bekuk saat tidak dapat memberikan keterangan jelas kepada petugas.  Lokasi di jalan Ngagel Wasana kelurahan Baratajaya Dalam operasi ini tidak ada yang luka dari pihak pembalap. Sebuah keberuntungan malam yang indah di kelurahan Baratajaya  Semoga dengan peristiwa ini menjadi perhatian kita semua pun kolaborasi 3

Telah ditemukan motor tak bertuan di jalan Ngagel Jaya Utara GG 7

 Surabaya kurang lebih 6.30 WIb telah ditemukan motor tak bertuan dengan plat nomer W 2893 CE sebuah motor Scoopy berwarna merah yang tergeletak tak bertuan. Selasa (9/1/2024). Motor Scoopy merah Menurut keterangan saksi mata motor yang tergeletak ini ditaruh sekitar jam1 siang dan diam sampai pagi ini tiada yang menemani Sebagai tindak lanjut, Pak RT setempat menghubungi LPMK sekaligus KIM untuk melihat tempat atau lokasi ditaruhnya motor tersebut. Alhasil KIM menghubungi pihak kepolisian untuk segera mengadakan investigasi di lapangan. Selang beberapa menit kemudian, pihak Polsek Gubeng langsung merapat di tempat perkara untuk melihat dan membuat observasi akan motor tersebut. Bagi Bapak dan Ibu sekalian yang merupakan pemilik motor tersebut silahkan langsung meluncur di Polsek Gubeng Surabaya untuk mengambil motor tersebut dengan menunjukan surat bukti kepemilikan atau lainnya. Demikian sekilas info dari KIM PC 1000 untuk 153 kelurahan sekota Surabaya. Salam Kompak! (Pet)