Langsung ke konten utama

Guru dan Dosen adalah Ujung Tombak Pendidikan Negara

PERCEPATAN DAN AKSELERASI KEMAJUAN BANGSA DITENTUKAN OLEH GURU DAN DOSEN. 

Surabaya- Percepatan atau akselerasi dari kemajuan sebuah bangsa ditentukan oleh Guru dan Dosen. Semakin guru dan dosen terdidik dan terfasilitasi dengan baik maka kontribusi mereka kepada  negara dapat menjadikannya lebih maju dan  lebih baik.

Untuk itulah diberikan sebuah cara efektif dan efisien memajukan para pendidik ini ke level yang lebih baik. 

Badan Riset dan Inovasi Nasional(BRIN) dengan mitra kerjanya Komisi VII DPRRI memberikan workshop  selama 3 hari dengan tajuk Pelatihan Penyusunan Karya Ilmiah bagi guru,mahasiswa dan dosen di Universitas Tujuh belas Agustus Surabaya mulai tanggal 10-12 Oktober 2022.

Dalam kesempatan yang berbahagia ini, Bambang DH selaku Anggota Komisi VII DPRRI mitra kerja  dari BRIN mengatakan, bahwa dengan adanya pelatihan ini bertujuan memberikan kesempatan bagi para guru, dosen dan mahasiswa dapat mengembangkan cara penulisan yang baik dan benar  dalam penelitian yang dilakukan bagi masyarakat. 

" Dalam pelatihan kali ini, bertujuan memberikan pengalaman tambahan bagi masyarakat Surabaya memahami bagaimana menulis karya Ilmiah dengan tepat dan benar.Dan disini hari ini ada 200 orang jadi kalau 3 hari sudah ada 600 orang yang hadir dalam tiga hari ini," kata Mantan Walikota Surabaya. 

            Bambang DH memberikan arahan                                kepada Peserta KTI

Selain itu juga, Bambang ,sapaan akrab bagi masyarakat Surabaya, mengharapkan dengan adanya pelatihan ini dapat memberikan semangat dan wawasan baru bagi para guru, mahasiswa dan dosen yang hadir pada moment yang baik ini.

" Saya berharap dengan pelatihan ini para dosen, mahasiswa dan guru menjadi hiruk pikuk akan ide,gagasan dan juga pemahaman baru akan memperluas karya-karya yang bermanfaat bagi bangsa dan negara," lugas anggota Komisi VII DPRRI.

Sementara itu ditemui disela-sela acara Karya Tulis Ilmiah ini, KIM PC 1000 berkesempatan berjumpa dengan Muhammad Adly Rahandi Lubis, S.Hut, P.hd untuk bertanya terkait dengan dunia penelitian di Indonesia ini.

Beliau mengatakan kendala yang dihadapi dilapangan saat ini untuk Indonesia sejauh ini adalah lemahnya pemahaman untuk menggali lebih jauh dari sebuah penelitian itu dan rendahnya akses koneksi internet yang ada di seluruh daerah.

" Kendala yang dihadapi oleh Indonesia saat ini adalah kurangnya pemahaman dan penggalian yang lebih lagi yang dilakukan oleh insan guru, dosen dan mahasiswa.Masih banyak yang ditemui dilapangan hanya menyelesaikan tugas akhir saja sebagai syarat kelulusan, plagiarism dan copy paste yang dilakukan oleh para guru, mahasiswa,dosen. untuk itu perlu diingat Guru dan mahasiswa adalah ujung tombak bagi pendidikan di Indonesia," kata Adly

.Lanjut, masih ada rendahnya koneksitas internetisasi di pelosok negeri ini sehingga tidak dapat memberikan akses dan peluang bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi," kata Peneliti Pusat Riset Biomassa dan Bio Produk BRIN  

      Adly( baju batik)menerima cindermata                          dari Taru Sasmita

Besar harapan dari pelatihan ini,kata Adly, dapat membuka cakrawala penulisan yang baik yang memberikan sumbangsih terbaik bagi bangsa dan negara.

"Besar harapan KTI ini masyarakat atau intelektual baik itu guru, mahasiswa, dan dosen dapat memahami tata cara penulisan yang baik bagi Karya Tulis Ilmiah.Dengan begitu maka dapat memberikan karya yang terbaik dan bermanfaat bagi masyarakat," imbuh pria yang menyelesaikan S- 3 di Korea Selatan. 

        Foto bareng dengan semua Peserta

Usai acara, pemberian cindera mata oleh Taru Sasmita sebagai perwakilan tokoh masyarakat Surabaya dan Panitia dihadapan peserta yang hadir.  

Acara berlangsung dengan aman terkendali.

Mari warga kota Surabaya tercinta kobarkan dalam hati kita dengan Semangat Berbakti Untuk Negeri. 

Salam kompak untuk 154 kelurahan sekota Surabaya.

(Pet)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gara-gara Kipas Angin! Seorang bocah jiwanya melayang

Surabaya- Sebuah kenyataan pahit ditelan oleh warga Juwingan Kertajaya di RT 01 RW10. Adalah CWU telah meninggal dunia gara-gara Kipas angin di warung Evi Selasa(14/05) pada sekitar pukul 21.00 WIB di RW 11 kelurahan Kertajaya.  Staff Bangtib kelurahan Kertajaya yang mendampingi keluarga Korban Adapun kronologi kejadian CWU yang berumur 15 tahun ini bermain bersama dengan 3 orang rekannya didepan teras warung. Saat keasyikan bermainan HP,CWU menyala kipas angin yang tidak sesuai standar disaat suasana panas sekali. Perebutan kipas angin terjadi diantara keempat anak tersebut. Alhasil kabel yang tidak diselotip menyambar CWU. CWU terpental kuat dan keras sehingga Ia tidak sadarkan diri. Team Polsek Gubeng di TKP Setelah beberapa saat teman-teman CWU membangunkan dia.Tetapi tidak ada reaksi dan aksi.Sehingga dikontak 112 dan orang tuannya. Diketahui bahwa CWU meninggal pada sekitar jam 21.00 nan. Kejadian sontak menjadi kerumunan massa.lalu semua petugas datang pada saat yang bersamaan s

7 sepeda motor di garuk dan 5 orang anak dibawa ke Polsek Gubeng

Surabaya- Dalam mengantisipasi balapan sepeda motor dan sepeda liar di wilayah Ngagel jaya Utara sisi dekat Ngagel wasana Kelurahan Baratajaya, Polsek Gubeng secara langsung mengadakan penangkapan secara dadakan.Rabu malam (29/11)  Pembalap yang terciduk Operasi dadakan ini dikarenakan laporan masyarakat yang sering resah dengan keberadaan balap liar baik itu sepeda dan sepeda motor yang bergerak cepat sekitar jam 20.30 WIB   Dalam operasi penyekatan ini langsung dilakukan oleh petugas Polsek Gubeng dan alhasil 7 motor di garuk beserta lima anak muda yang secara langsung digelandang ke Polsek Gubeng.  3 orang anak langsung ditangkap tangan. selanjutnya 2 orang lain langsung di bekuk saat tidak dapat memberikan keterangan jelas kepada petugas.  Lokasi di jalan Ngagel Wasana kelurahan Baratajaya Dalam operasi ini tidak ada yang luka dari pihak pembalap. Sebuah keberuntungan malam yang indah di kelurahan Baratajaya  Semoga dengan peristiwa ini menjadi perhatian kita semua pun kolaborasi 3

Telah ditemukan motor tak bertuan di jalan Ngagel Jaya Utara GG 7

 Surabaya kurang lebih 6.30 WIb telah ditemukan motor tak bertuan dengan plat nomer W 2893 CE sebuah motor Scoopy berwarna merah yang tergeletak tak bertuan. Selasa (9/1/2024). Motor Scoopy merah Menurut keterangan saksi mata motor yang tergeletak ini ditaruh sekitar jam1 siang dan diam sampai pagi ini tiada yang menemani Sebagai tindak lanjut, Pak RT setempat menghubungi LPMK sekaligus KIM untuk melihat tempat atau lokasi ditaruhnya motor tersebut. Alhasil KIM menghubungi pihak kepolisian untuk segera mengadakan investigasi di lapangan. Selang beberapa menit kemudian, pihak Polsek Gubeng langsung merapat di tempat perkara untuk melihat dan membuat observasi akan motor tersebut. Bagi Bapak dan Ibu sekalian yang merupakan pemilik motor tersebut silahkan langsung meluncur di Polsek Gubeng Surabaya untuk mengambil motor tersebut dengan menunjukan surat bukti kepemilikan atau lainnya. Demikian sekilas info dari KIM PC 1000 untuk 153 kelurahan sekota Surabaya. Salam Kompak! (Pet)