Surabaya- Taman kehormatan Belanda adalah sebuah pesan abadi yang tidak akan terlupakan dari generasi ke generasi.
Hal ini dikarenakan perang tidak dapat menghasilkan solusi yang pas dalam menyelesaikan masalah tetapi dengan musyawarah atau diskusi inilah dapat menentukan sebuah kebajikan yang berdampak bagi semua orang dalam menentukan kebaikan yang ber manifestasi pada nilai-nilai kehidupan.
Ini dapat dilihat dari peringatan peristiwa pertempuran 27 Februari 1942 yang merupakan peristiwa kelam yang terjadi didalam pertempuran di laut Jawa pada hari Minggu(27/02/2022)
Peringatan yang diselenggarakan di masa Pandemik ini tetap penuh dengan hikmat dan menghormati para pejuang yang gugur bertaruh nyawa di laut Jawa 80 tahun lalu.
Hadir sebagai pimpinan upacara adalah Evelyn Vink yang adalah direktur Oorlogs Graven Sticthting (OGS) Indonesia diampingi oleh Lily Jesica Tjokrosetio, Konsul kehormatan untuk negara Belanda, dengan mengundang beberapa komunitas diantaranya De Indo Club dan komunitas pencinta sejarah kolonial
Sebagai wujud rasa apresiasi yang mendalam diadakan upacara yang berlangsung singkat dengan penyampaian pesan dan kesan dari negara Belanda,dan direktur OGS lalu dilanjutkan dengan doa sejenak atau mengheningkan cipta.
Selanjutnya diadakan menaruh karangan serta menaburkan bunga didepan dan dibelakang monumen Karl Doorman.
Upacara dilangsungkan cukup singkat dan penuh makna ini memberikan semangat yang sangat menyentuh bagi semua insan masyarakat sampai saat ini.
Suasana Upacara di Monumen Karl Doorman |
Usai sesi upacara di ereveld Kembang Kuning, Kelompok Informasi Masyarakat Pucang Sewu bertemu dengan Ibu Lily dalam sesi tanya jawab seputar peristiwa perang yang terjadi 80 tahun yang silam di laut Jawa.
Dalam pesannya, Lily menyampaikan bahwa pertemuan ini adalah untuk menghargai dan menghormati jasa-jasa Pahlwan baik itu dari tentara dan warga masyarakat yang gugur pada masa pertempuran yang terjadi di laut Jawa.
" Peristiwa perang di laut Jawa ini adalah sebuah momen yang harus dikenang dan juga patut dicermati,di perhatikan dan diapresiasi.Peristiwa yang terjadi 80 tahun silam ini menyebabkan Admiral Karl Doorman bersama crew yang lain kalah di laut Jawa disekitaran 60 mil laut Jawa,"Kata Lily.
"Selanjutnya, dengan peristiwa ini dapat dikenang bahwa dengan adanya kekalahan ini bukan saja merugikan tentara yang berperang melainkan juga masyarakat yang ada juga didalamnya," imbuhnya.
Saran dan harapan Lily bagi masyarakat bahwasannya perang tidak dapat menyelesaikan sebuah masalah untuk itu mari diadakan pendekatan yang lebih baik dalam menempuh penyelesaian yang lebih elok dan bernilai sehingga kehancuran dapat terhindari secara dini
" Pesan yang dapat ditarik dari peristiwa ini adalah perang tidak menghasilkan solusi apa-apa.Untuk itu bagi generasi baru perlu disampaikan bahwa lewat sejarah ini kita pasti dapat mempelajari bahwa perang itu tidak menghasilkan sebuah solusi yang baik," tandas Lily.
Senada dengan Lily, Evelyn Vink memiliki kesan dan respon yang sangat dalam lewat mengingat dan mengenang akan peristiwa yang terjadi 80 tahun yang lalu terlebih dimasa Pandemik saat ini.
" Tetap kita memperingati peristiwa bersejarah ini dengan mengenang dan mengingat perjuangan mereka tidak seperti biasanya.Kalau dulu biasanya didatangi oleh orang banyak dan saat ini hanya beberapa orang saja dari komunitas yang kami undang.ini disebabkan karena Pandemik yang saat ini terus ada," kata wanita yang pernah bertugas di Hongkong.
Selanjutnya, Evelyn pun juga menambahkan bahwasannya lewat perang ini kita dapat mempelajari perang bukanlah solusi jitu dan pas dalam menyelesaikan masalah maka harus ada langkah-langkah yang lebih elok dalam menyelesaikan masalah.
" Bagi kami penyelesaian masalah lewat perang bukanlah solusi yang tepat melainkan dengan melakukan pendekatan yang lebih baik humanis sehingga solusi yang dihasilkan lebih bermanfaat," imbuhnya
Dalam taman kehormatan ini telah dikubur 5000 orang didalam area seluas 4 hektar yang berlokasi dekat dengan makam lokal yang ada di kembang kuning.
Taman kehormatan yang didirikan pada tahun 1942 ini didirikan untuk didedikasikan, mengingat dan mengapresiasi para pahlawan, warga masyarakat Indonesia dan Belanda yang pernah ada dan bermukim di Surabaya.
Pada kesempatan yang berbeda, Yan Ferdinandus selaku Sekretaris De Indo Club Surabaya juga menaburkan bunga pada
Suasana foto bareng dan tabur bunga Dibeberapa teman |
beberapa rekan-rekan yang sudah meninggal. Ia pun berharap generasi muda dapat mempelajari arti sebenarnya akan perang dan memberikan masukan agar tetap melakukan diskusi bareng sebelum menyepakati suatu hal atau masalah agar tercapai solusi yang selalu win-win.
" Saya berharap dengan perjumpaan yang kesekian kalinya di Ereveld memberikan arti yang dalam.Artinya persengketaan atau konflik apapun tidak dapat menyelesaikan masalah.makanya kita harus lebih mengadakan diskusi atau hal pertemuan positif apa saja baik dalam bentuk dialog yang humanis sehingga dampaknya dapat berhasil guna,* semangat pria yang berusia unsur itu
Demikian sekilas informasi dari KIM PC 1000 untuk 154 kelurahan seluruh Surabaya.
Mantabs Bang, dan tetap semangat...👍👍
BalasHapusSiap
HapusBagus sekali, selamat dan sukses
BalasHapusTerima kasih informasinya
Siap Bapak
Hapus
BalasHapusSebagai sebuah tanda atas sebuah peristiwa yang pernah terjadi dimasa lalu.
Luar biasa kim PC1000...Lanjutkan
BalasHapusWat een mooie gebaar voor de herdenking💐
BalasHapus