Langsung ke konten utama

Memberi itu bahagia guys

 Memberi Itu Indah Adanya


Batu Malang- Memberi kepada sesama adalah sebuah kesempatan terindah dalam melayani dan berbakti kepada Tuhan dan sesama.Hal ini dapat di gunakan dengan berbagai cara.


Salah satu diantaranya dengan memberikan sedikit rejeki kepada mereka yang berkekurangan sehingga mereka dapat bertahan hidup.Ini di lakukan oleh Bapak Yan Ferdinandus saat di temani koleganya Petrus pada hari Rabu(22/12/2021).


Pagi itu Pak Yan berangkat dengan saya jam 9.30 pagi dari Surabaya. Suasana cerah dan bahagia dapat terlihat di jalanan dan banyak juga kendaraan yang berlalu lalang dalam hari itu. Dan kebahagiaan pagi itu kami berjalan ke dua rekan dari Indo yang telah lama memohon bantuan dari Yan dan kawan-kawannya. Lalu kami sampai di rumah sosok Ibu yang berdarah Jerman Belanda. Ia adalah Eva Maria Erhardt

 

Bersama Eva Erhardt dan Yan Ferdinandus

Wanita sepuh yang lahir di Magelang 10 Desember 1952. Ia dilahirkan dari Bapak Agoes Erhardt dan Ibu Maudy Vijsma

Papanya adalah dulunya Tentara di TNI AD dan Ibunya adalah seorang Ibu Rumah tangga biasa.


Dalam kesehariannya,Eva adalah sosok Oma yang selalu ramah dan murah senyum kepada semua orang. Di sisi lain hidupnya Ia dulunya seorang penjahit dan pekerja keras dalam mengarungi hidup pindah dari Semarang,Jakarta hingga akhirnya di kota Batu Malang. Namun demikian saat ini Ia masih dalam keadaan sulit karena penyakit  atritis yang ia alami.alhasil hal ini membuat ia tidak bisa beraktifitas dengan baik.


Dan kami pun bertegur sapa di hari Ibu ini dengan menyerahkan bantuan dari rekan Pak Yan. Pun dengan senyumannya Ia mengucapkan terimakasih." Terimakasih uang ini akan saya gunakan untuk beli obat," sumringah Eva.


Di tempat lain, kami pun bergerak ke tempat lainnya di daerah Batu Malang. lokasinya di jalan Pattimura hampir sekitar 10 menitan dari rumah Bu Eva di desa Junerejo. 

Akan tetapi untuk lokasi yang kedua kami harus bertanya beberapa kali dan alhasil lewat tanya dan jawab ke masyarakat lokal disana, kami menemukan orang kedua. Beliau adalah Jerry A Kayadoe. Beliau adalah anak dari Pieter Charles Kayadoe dan Elfrinkhoff francine Yosina.

 

KIM PC 1000 bersama Jerry Kayadoe

Dirumah yang sederhana dan jalan gang ini kami menemui pria berumur 72 tahun. ia adalah sosok pria yang sehari-hari bekerja sebagai tukang ojek.

Namun karena ditabrak kendaraan dari belakang Ia tidak dapat lagi menjalankan motornya.Saat ini Ia tinggal bersama cucunya dan anaknya


Beliaupun senang menerima donasi ini dan Ia akan mengatakan akan membelikan keperluan beras sehari-hari.

" Terimakasih saya akan membelikan beras untuk kebutuhan sehari-hari," jelas Pria berasal dari Waai,Maluku

Sesudah itu, kami pulang ke Surabaya. Tidak ada kendala yang berarti dalam perjalanan pulang ke Surabaya.


Dalam kehidupan selalu ada naik dan turun hidup.tetapi satu hal yang kita patut syukuri bahwa Tuhan selalu berserta dan ada orang yang peduli dengan kita.

(Pet)

Komentar


  1. Mantaps kisahnya bisa jadikan pelajaran hidup semua orang, kita manusia adalah makluk sosial yg tidak bisa lepas dari hidup sosial bermasyarakat dan saling membutuhkan satu dengan lain lewat berita ini saya apresiasi sebesar besarnya bahwa kita mempunyai rasa kepedulian dgn orang disekitar kita yg membutuhkan uluran tangan kita berarti kita sudah berperan memberi kehidupan sosial bagi sesama.dan ini akan menjadi teladan bagi yg lainya. GBU ALL Damai sejahtera bagi semua makluk ciptaanNya Amin

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gara-gara Kipas Angin! Seorang bocah jiwanya melayang

Surabaya- Sebuah kenyataan pahit ditelan oleh warga Juwingan Kertajaya di RT 01 RW10. Adalah CWU telah meninggal dunia gara-gara Kipas angin di warung Evi Selasa(14/05) pada sekitar pukul 21.00 WIB di RW 11 kelurahan Kertajaya.  Staff Bangtib kelurahan Kertajaya yang mendampingi keluarga Korban Adapun kronologi kejadian CWU yang berumur 15 tahun ini bermain bersama dengan 3 orang rekannya didepan teras warung. Saat keasyikan bermainan HP,CWU menyala kipas angin yang tidak sesuai standar disaat suasana panas sekali. Perebutan kipas angin terjadi diantara keempat anak tersebut. Alhasil kabel yang tidak diselotip menyambar CWU. CWU terpental kuat dan keras sehingga Ia tidak sadarkan diri. Team Polsek Gubeng di TKP Setelah beberapa saat teman-teman CWU membangunkan dia.Tetapi tidak ada reaksi dan aksi.Sehingga dikontak 112 dan orang tuannya. Diketahui bahwa CWU meninggal pada sekitar jam 21.00 nan. Kejadian sontak menjadi kerumunan massa.lalu semua petugas datang pada saat yang bersamaan s

7 sepeda motor di garuk dan 5 orang anak dibawa ke Polsek Gubeng

Surabaya- Dalam mengantisipasi balapan sepeda motor dan sepeda liar di wilayah Ngagel jaya Utara sisi dekat Ngagel wasana Kelurahan Baratajaya, Polsek Gubeng secara langsung mengadakan penangkapan secara dadakan.Rabu malam (29/11)  Pembalap yang terciduk Operasi dadakan ini dikarenakan laporan masyarakat yang sering resah dengan keberadaan balap liar baik itu sepeda dan sepeda motor yang bergerak cepat sekitar jam 20.30 WIB   Dalam operasi penyekatan ini langsung dilakukan oleh petugas Polsek Gubeng dan alhasil 7 motor di garuk beserta lima anak muda yang secara langsung digelandang ke Polsek Gubeng.  3 orang anak langsung ditangkap tangan. selanjutnya 2 orang lain langsung di bekuk saat tidak dapat memberikan keterangan jelas kepada petugas.  Lokasi di jalan Ngagel Wasana kelurahan Baratajaya Dalam operasi ini tidak ada yang luka dari pihak pembalap. Sebuah keberuntungan malam yang indah di kelurahan Baratajaya  Semoga dengan peristiwa ini menjadi perhatian kita semua pun kolaborasi 3

Telah ditemukan motor tak bertuan di jalan Ngagel Jaya Utara GG 7

 Surabaya kurang lebih 6.30 WIb telah ditemukan motor tak bertuan dengan plat nomer W 2893 CE sebuah motor Scoopy berwarna merah yang tergeletak tak bertuan. Selasa (9/1/2024). Motor Scoopy merah Menurut keterangan saksi mata motor yang tergeletak ini ditaruh sekitar jam1 siang dan diam sampai pagi ini tiada yang menemani Sebagai tindak lanjut, Pak RT setempat menghubungi LPMK sekaligus KIM untuk melihat tempat atau lokasi ditaruhnya motor tersebut. Alhasil KIM menghubungi pihak kepolisian untuk segera mengadakan investigasi di lapangan. Selang beberapa menit kemudian, pihak Polsek Gubeng langsung merapat di tempat perkara untuk melihat dan membuat observasi akan motor tersebut. Bagi Bapak dan Ibu sekalian yang merupakan pemilik motor tersebut silahkan langsung meluncur di Polsek Gubeng Surabaya untuk mengambil motor tersebut dengan menunjukan surat bukti kepemilikan atau lainnya. Demikian sekilas info dari KIM PC 1000 untuk 153 kelurahan sekota Surabaya. Salam Kompak! (Pet)