Surabaya- Pelaksanaan dari Hari Pahlawan penuh dengan hikmah dan bermakna diberbagai kalangan di kota Surabaya. berikut cuplikannya
Surabaya, Dengan mengambil tempat di Taman Makam Pahlawan, Jl Kusumabangsa Surabaya, Eri Cahyadi selaku walikota Surabaya, memimpin secara langsung upacara peringatan Hari Pahlawan, yang diikuti oleh musyawarah pimpinan daerah hingga jajaran legislatif.
Acara yang berlangsung dengan sederhana namun hikmat, menorehkan kesan yang mendalam terhadap apresiasi generasi muda akan jasa para pahlawan yang telah gugur untuk menegakkan kedaulatan NKRI lewat pertempuran dahsyat dikota Surabaya, khususnya sekitar wilayah jembatan merah hingga kantor gubernur hindia belanda masa itu, dan menjadi monumen tepat didepan gubernur sekarang, yang dikenal dengan Tugu Pahlawan.
Eri Cahyadi beserta, beberapa pejabat teras pemkot melakukan peletakan karangan bunga dimonumen taman makam pahlawan, disertai dengan tabur bunga dipusara para pahlawan, yang diikuti oleh seluruh pejabat diSurabaya, maupun pimpinan instansi militer dan sipil kesamping . Secara nyata pada kesempatan itu dipenuhi dengan semangat yang sangat antusias dan penuh dengan hikmah bagi Forkompinda kota Surabaya.
Sementara itu di kelurahan Gubeng, Kecamatan Gubeng, SMA Dapena 1 memperingati hari pahlawan dengan penuh semangat kebersamaan dan kebersahajaan.kekuatan kegotong royongan dan kebersamaan dalam perjuangan terus menerus di gelorakan oleh semua anak bangsa.
Hal ini dapat dilihat dengan giat peringatan 10 November 2021 yang dilakukan oleh rekan-rekan SMA Dapena 1 Surabaya. Puluhan siswa dan siswi datang bersama dengan pakaian yang bersemarak yang menunjukan semangat kepahlawanan. Ada yang memakai pakaian adat jawa, dokter, tentara dan memakaikan pita merah putih yang melekat dikepala mereka. Semuanya beraneka macam dan mempunyai semangat kebersamaan yakni Pahlawanku Inspirasiku dimana semua semangat dan asa demi Indonesia raya dalam ekspresikan dirimu.
Tidak itu saja, ada beragam perform atau pertunjukan di gelar secara total oleh generasi muda yang mulai dari kelas 10 sampai kelas 12. Gairah,geliat dan keceriaan mereka sangat terpancar dalam.wajah mereka.ekspresinya sangat kuat dan bermekaran merekah dan berselera dalam menyongsong ke arah masa depan yang cerah.
Dra Jacqueline Patiselano MTh, Kepala Sekolah SMA Dapena 1, mengatakan dengan kegiatan ini dapat menyemangati siswa dan siswi untuk bergiat dalam hari pahlawan dan memberikan arti dari mengisi hari Pahlawan. "Dengan kegiatan ini dapat mengisi perjuangan yang dilakukan oleh para pendahulu kita.tentu dengan semangat ini anak-anak dapat mengisi kemerdekaan dengan belajar dengan giat dan rajin untuk dapat meraih keinginan, cita-cita yang diinginkan," jelas Jacqueline.
Sementara itu, Edi Samson, sejarah kota Surabaya dihubungi lewat WA menceriterakan sekelumit sejarah yang terjadi pada masa pendudukan hindia Belanda sampai dengan masa rakyat Surabaya sangat muak dengan adanya bercokol sekutu dan NICA hingga pecahnya peristiwa 10 Nopember di kota Pahlawan Surabaya.
"Pengalaman saya pada bulan sept.1945 saya lahir april 1934 kini usia saya 87 tahun adalah bersama orang tua sebagai pengungsi dengan yang .lain lain Indo peranakan Belanda menghindari para Pemuda yang sedang kacau demo bersenjata apa adanya ( bambu runcing,klewang,clurit dan pentungan) mereka adalah barisan Usung Usung barang di ambil dari rumah rumah Indo dan China.Itu sebabnya kita berada di gedung Loge de vriendschap yang dipakai oleh International Red Cross (Inter Cross) sebagai Kamp penampungan di jalan Tunjungan(sekarang gedung BPN yg di pinjam pakai dari pemilik NV PT Versluis Surabaya," tutur Edy
"Di tempat inilah korban pertama yaitu Mr.Willem Ploegman sewaktu nyeberang jalan hendak ke Hoteru Yamato (ex Oranje Hotel)kini Hotel Mojopahit Tunjungan) di bantai dengan.klewang dan dibawah kembali oleh para intenieran ke Gedung Loge,karna banyak kehabisan darah meninggal dan di makamkan di Kembang Kuning blok .B no.26.(Victor Willem,Charles Ploegman.Lahir Tegal 25 Febr.1893.).
"Lanjut , kata Edi, Situasi dan kondisi karna ultimatum dari fihak Inggris untuk rakyat Suabaya pada waktu itu menyerahkan diri tidak di hiraukan maka Surabaya dibombardir dari udara dan dari laut dan pasukan infantrinya NICA bersama Gurkha ,banyak korban berjatuhan sekalipun Bung Tomo sudah berpidato berapi-api dalam menyemangati arek-arek Suroboyo." tegas Ketua yang masih bergiat di de Indo Club Soerabaya.
Seperti dikutip dari Buku Surabayaku (kota Pahlawan( pertempuran 10 nopember 1945 tercatat beberapa peristiwa pendahuluan penting dari pertempuran heroik yang disebut hari pahlawan itu. Pada tanggal .30 Oktober '1945 Jendral Mallaby Tewas, akibat dibunuh oleh para pemuda Surabaya yang pada waktu itu. Hal ini selanjutnya mengakibatka Jendral Mensergh marah dan mengeluarkan ultimatum pada tanggal 9 Nopember 1945 agar rakyat Surabaya menyerah dan menyerahkan senjata.
Akan tetapi masyarakat Surabaya menolak dan tidak menyerah. Bung Tomo mnyuarakan semangat perjuangan merdeka tau mati agar tetap Surabaya bangkit dan melawan NICA dan semua antek-anteknya. Tanggal 10 Nopember 1945 Tetara Inggris habis-habisan menggempur kota Surabaya dari berbagai arah baik laut dan udara. Pertempuran Berlangsung Selama 3 Minggu ini menghasilkan korban kedua pihak dan pengungsi yakni dari pihak pejuang yang gugur 6000 sampai dengan 16.000 jiwa, dari Pihak Inggris dan sekutunya 600 sampai 2000 jiwa sementara yang mengungsi 200.000 jiwa.
"Besar saya harapan seharusnya nasionalisme penduduk sekarang kurang maximal dengan banyak yang .tidak kibarkan sang dwiwarna pada 10 november. Generasi muda miliki masa depan dan tantangan lebih berat. Dengan mengutip apa yang di katakan bung Karno yakni Wie de jeugd heeft,heeft de toekomst yang berarti siapa memiliki generasi akan memiliki masa depan juga," pesan pria Indo yang selalu murah senyum itu
(Pet/Dita)
Selamat Hari Pahlawan!
BalasHapus