Surabaya- Adalah suatu hal yang penting mengenang jasa dari para pahlawan yang telah gugur mendahului kita ke pangkuan Tuhan yang maha kuasa. Ini penting karena dengan itu, kita dapat mengetahui dan menyelami bahwasannya perang itu adalah tindakan yang tidak berguna untuk itu perlu sebuah cara yang baik dalam menyelesaikan masalah dalam segala sengketa atau konflik didunia ini.
Petempuran tanggal 27 Februari 1942 adalah peristiwa pertempuran laut Jawa yang sangat berkesan dan dikenang oleh masyarakat Belanda dan orang-orang Indonesia yang berdinas dalam armada Belanda pada waktu itu. 915 pasukan dari Kapal-kapal yang tergabung dalam Amerika, Inggris dan belanda( ABDA) Comd yang berada dalam komando Laksamana Karl Doorman berusaha menghardik tentara Jepang di laut Jawa. Namun usaha itu tidak berhasil, sehingga pada akhirnya kapal-kapal Sekutu yang dikomandoi Karl Doorman itu hancur Lebur di Laut Jawa. 200 orang Indonesia yang berdinas dalam Angkatan Laut Belanda juga tenggelam dan meninggal sebagai prajurit Tentara Kerajaan Belanda.
Dalam peringatan 27 Februari tahun ini, dihadiri oleh Veteran tentara Indonesia, Perwakilan dari Kedutaan besar Belanda, dan Konsulat kehormatan Kerajaan Belanda, OGS serta orang -orang peranakan Indo yang sudah lama tinggal di Indonesia di Taman Kehormatan Belanda atau lebih beken dikenal dengan De Ereveld Kembang Kuning. Peristiwa ini dilakukan dengan upacara singkat dan menaruh krans dan karangan bunga di monumen Karl Doorman dan para Pahlawan Belanda.
Percakapan singkat KIM PC 1000 dengan kolonel Angkatan Laut Cor Kuiper, Atase Pertahanan Negara Kerajaan Belanda,mengatakan Tujuan dari peristiwa pertempuran ini untuk mengenang pertempuran Laut Jawa yang dikomandoi oleh Laksamana Muda Karl Doorman."tempat ini adalah untuk mengenang orang-orang yang perang tahun 1940an, dan Surabaya adalah kota pelabuhan militer terbesar selain di Den Helder terbesar pada waktu itu di Belanda. dan pada peristiwa itu ada banyak jiwa yang meninggal 915 orang yang meninggal dan ada sekitar 200 orang Indonesia yang berdinas meninggal dan hari ini ada juga penghargaan dari negara kerajaan Belanda kepada Joop Nahuijsen dimana orang tuanya laki-laki adalah telegrafis Anthony Nahuysen gugur dalam pertempuran Laut jawa tersebut,"ujar Kuiper
Lanjut, Kuiper, mengatakan Peristiwa ini juga memberikan kesan bahwasannya perang itu tidak mengahsilkan sesuatu yang baik melainkan ada cara lain yang dapat digunakan untuk menyelesaikan suatu sengketa atau konflik di dunia."kita harus mengingat bahwasannya perang itu tidak baik dan dengan hal ini kita mengenang agar perang itu tidak terjadi lagi,"imbuhnya
Disisi lain, Eddy Samson, Sejarahwan Kota Surabaya, berpesan bahwa disinilah kita bisa berkumpul bersama veteran dan juga seluruh masyarakat Surabaya agar dapat melihat perang tidak dapat menyelesaikan apa-apa tetapi dengan hal ini kita dapat belajar dan memberikan hal-hal yang baik bagi hubungan bilateral kedua negara."disini kita melihat ada veteran tentara Indonesia yang berjuang di tahun 1945 membela tanah air bersatu dan mau membaurkan diri bersama dengan masyarakat Indo dan Belanda yang ada. dengan mengenang peristiwa ini kita dapat mengenang dan memperingati sebuah peristiwa sejarah yang dapat kita pelajari dan mengembangkan hal-hal yang baik tentang hubungan bilateral kedua negara Indonesia dan Negara Kerajaan Belanda,"kata Pria Banda Neira yang berumur 86 tahun
Sementara itu, Merel Nahuijsen, salah seorang cucu dari Anthony Nahuijsen, mengatakan secara jelas Ia tidak mengetahui kakek saya selain itu juga Merel berpesan dengan pertemuan ini kepada semua orang adalah penting untuk mengenang, juga ini adalah pesan perdamaian. "saya tidak jelas mengetahui sosok kakek saya. yang saya ketahui Ia mungkin adalah salah satu telegrafis dalam kapal Karl Doorman yang mengirimkan pesan Karl "semua kapal mengikuti komando saya". dan saya hanya berpesan dari peristiwa ini kita dapat mengenang sebuah pesan yakni pesan perdamaian,"lugas Merel diakhir perbincangan dengan KIM PC 1000
Komentar
Posting Komentar