Surabaya- Meningkatkan kapasitas masyarakat yang lebih baik
dibutuhkan cara pendekatan yang efektif dan efisien sehingga masyarakat mampu
melakukan terbaik bagi dirinya sendiri, tetangga dan masyarakat disekitarnya
dengan baik. Salah satu diantaranya adalah telekamling yang diadakan di Balai RW 02 kelurahan Gubeng. Hadir pada malam
selasa(10/9) perwakilan beberapa instansi terkait dalam 112 diantaranya dinas
Kesehatan,Dinas Pemadam Kebakaran, BP Linmas, dan pihak kepolisian dalam hal ini
Polrestabes Surabaya.
(foto:acara telekampung)
Dalam pertemuan ini dipaparkan berbagai macam hal.
Mujiono, Kepala Pos Damkar Mulyorejo, mengatakan ada beragam macam kebakaran
yang terjadi di Surabaya. “Kebakaran di Surabaya kebanyakan terjadi karena arus
pendek(korsleting), pembakaran obat nyamuk, atau membakar sampah yang bukan
pada tempatnya. Dan biasanya terjadi di kos-kosan. Untuk itulah kami
mensosialisasikan kegiatan ini juga dengan menyertakan layanan 112,”ujar
Mujiono
Disisi lain Pemadam Kebakaran Surabaya, kata Mujiono, juga
memberikan semangat bagi warga untuk mampu memadamkan api.”cara paling mudah
adalah dengan memadamkan api dengan air dan karung untuk permasalahan dari
memadamkan api. Juga warga dapat mengikuti pelatihan pemadaman api yang
dilakukan oleh dinas Pemadam Kebakaran dan ini bisa melalui warga yang kemudian
ditujukan kepada kelurahan sehingga kemudian mereka dapat dilatih dipusat
pelatihan dengan gratis,”imbuh Mujiono
Selain dinas Pemadam Kebakaran, KIM PC 1000 juga menanyakan
pada pihak kepolisian tentang masalah Kambtimas. Joko Susanto, ketua RW 02
Gubeng Jaya, mengatakan jadi dulu ada yang namanya telekampung tetapi sekarang
ini semua instansi terlibat dari semuanya dari masing-masing instansi itu ada.”jadi
dulu ada yang namanya telekampung kalau sekarang pengawasan kamling. Dulu hanya
berfokus pada fungsi dari pos kamling. Tapi sekarang ini semuanya ada dari
semua pihak dari Dinas kesehatan, pemadam kebakaran, Binmas Polrestabes yang
dapat menjelaskan masing-masing fungsinya dan ini baik sekali 112 dalam hal ini,”kata pria yang menjabat Kanit Reskrim di Polsek Rungkut
Joko menambahkan, ada tiga hal kejahatan yang harus di
perangi dalam masyarakat. “kejahatan itu ada 3 hal yakni Curas, Curat, dan
Curanmor. Untuk Curas(kejahatan dengan kekerasan) biasanya di daerah jalanan.
Curat(kejahatan pemberatan) dan Kejahatan bermotor(curanmor) biasanya terjadi di pemukiman dan perumahan. Untuk dihimbau untuk
warga untuk memberikan kunci ganda pada kendaraan bermotor, juga kalau dijalan
raya agar tidak memakai perhiasaan, Hp yang mahal dan barang-barang yang
menarik perhatian untuk terjadi tindak kejahatan,”tutur Joko
Joko menghimbau agar masyarakat dapat menjadi polisi bagi
dirinya sendiri. “ dengan kegiatan ini masyarakat dapat tetap menekan dari angka kejahatan. Dan kita harus tahu bahwa
kita harus menjadi polisi bagi diri kita sendiri,”singkat Joko
Bagi kecamatan Gubeng, Alex Siahaya, Sekretaris Kecamatan
Gubeng, berpendapat, gerakan telekamling ini adalah sebuah kegiatan yang
positif dan memberikan timbal balik yang baik.”kegiatan Telekamling ini sudah
lama dan untuk saat ini pengembangannya sangat dibutuhkan bagi masyarakat.
Khususnya bagi masyarakat Gubeng agar layanan 112 ini dapat memberikan timbal balik yang positif
dalam kehidupan sehari-hari,”lugas Alex
Sementara itu ditemui ditempat yang sama, Ibu Herisuswati Megawati, lurah Gubeng memiliki
pandangan baik agar sosialisasi ini diteruskan dan kedepan keseluruh warga.”Positif.
masyarakat aman, tertib dan masyarakat hidup sesuai yang disosialisasikan oleh
Dinas Kesehatan yakni bersih, aman, dan nyaman,”diakhir perbincangan dengan KIM
PC 1000.(Pet/Nov-KIM PC 1000)
Komentar
Posting Komentar