Langsung ke konten utama


Bentuk Anak Jadi Netizen Unggul di Era Digital, Dampingi dengan Asik dan Gembira


Kabupaten Bulungan (31/7) – Maraknya penggunaan telpon genggam (gawai) pada anak-anak saat ini menjadi fenomena yang sangat mengkhawatirkan, mengingat banyaknya bahaya yang mengancam anak sebagai generasi penerus bangsa. Anak rentan menjadi sasaran cyberbullying, pelanggaran privasi, terpapar pornografi, radikalisme, dan yang lebih parah, anak menjadi incaran para predator anak (pedofil), belum lagi dampak buruk dari segi kesehatan pada anak


“Melihat kondisi ini, sudah seharusnya kita sebagai orangtua memberi perhatian dan bersama-sama melakukan pencegahan dengan mendampingi anak dan memberi perlindungan bagi mereka di era digital ini. Orangtua harus bisa mendidik anak sesuai dengan perkembangan zaman, mempersiapkan anak untuk menghadapi era digital yang penuh manfaat sekaligus tantangan,” tegas Deputi Bidang Perlindungan Anak, Nahar.



Nahar mengungkapkan bahwa hal tersebut disebabkan karena banyaknya anak yang terjerumus dalam bahaya penggunaan gawai karena adanya kesenjangan kemampuan teknologi antara orangtua dan anak. Orangtua harus mempunyai literasi digital yang baik  dan memahami aturan di dunia digital, mampu memilah sekaligus menyampaikan konten positif dan mencegah konten negatif pada anak.

“Untuk itu melalui pelatihan parenting di era digital ini, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan para orangtua, pendidik juga masyarakat dalam mendampingi dan melindungi anak dalam menggunakan teknologi seperti gawai dengan baik dan aman,” terang Nahar.

Nahar menjelaskan bahwa Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) sudah membuat berbagai kebijakan berupa pedoman, peraturan, serta menyelenggarakan beberapa kegiatan sebagai model yang diharapkan secara efektif bisa direplikasikan di seluruh wilayah Indonesia. Baik oleh kementerian, daerah atau lembaga masyarakat yang bergerak di bidang pencegahan terhadap anak yang teradiksi bahaya internet. Serta menjadi model yang bisa diterapkan dan dimanfaatkan bagi kebutuhan anak dan keluarga menghadapi situasi di era digital ini.


Pakar Perlindungan Anak Yayasan Sejiwa, Diena Haryana menuturkan bahwa dalam mendampingi anak di era digital, harus dilakukan dengan cara asyik dan bijak. Orangtua harus melakukan pendekatan kepada anak, mengajaknya untuk beraktivitas menikmati momen bersama, melakukan hal yang ia sukai di dunia nyata agar anak tidak larut dan berlebihan menggunakan internet.

“Bentuklah anak menjadi netizen unggul yang bertanggungjawab yaitu cerdas, berkarakter, dan mandiri. Membentuk anak tangguh yang mampu hidup di dunia nyata dengan life skills, mampu menggunakan teknologi digital untuk memenuhi segala kebutuhannya. Sadar untuk mengasah keterampilan dalam bergaul (social skills) sehingga pergaulannya dengan keluarga, teman-teman serta masyarakat di lingkungannya tetap terjaga baik. Serta menjadi anak yang aktif, ceria, ramah dan ‘up to date’. Melakukan semua tanggung jawab dan kewajibannya dengan disiplin,” jelas Diena.

Diena menambahkan bahwa orangtua harus bisa membangun komunikasi yang baik dengan anak secara asertif dan terkoneksi dalam berbagai situasi terkait dunia digital, seperti memuji, menegur, bernegosiasi, dan lain-lain.

“Kita harus menciptakan suasana ramah, hangat dan penuh cinta bersama anak agar ia tidak mencari kegiatan di luar rumah yang ancamannya lebih besar. Selain itu, sebagai orangtua kita harus bisa menjadi suri tauladan bagi anak yang memiliki integritas tinggi, menjadi ‘top of mind’ (idola) bagi anak, konsisten, kompeten (mampu), dan hadir untuk mendampingi anak,” ujar Diena.

Diena juga mengajak para orangtua untuk menjadi sosok idola bagi anak, yaitu orangtua yang funky, asyik, bergaul, mampu dekat dengan anak serta teman-temannya. “Kita harus hadir dalam hidup anak, mau mendengarkan mereka dengan antusias, menjadi teman diskusi yang asyik. Terapkan nilai-nilai luhur pada anak seperti jujur, menghargai, ikhlas peduli, empati, bijak, cinta/sayang pada anak,” terang Diena.

Diena menyampaikan beberapa hal yang harus dipahami orangtua dan pendidik, yaitu mengetahui di usia berapa saja anak boleh menggunakan gawai dan internet; mengetahui password medsos anak-anak kita; membuat kesepakatan agar anak tidak membawa gawai ke tempat tidur dan meja makan; berteman dengan anak di media sosial tetapi jangan mengontrolnya; masuk di dunia online bersama anak; saat bertemu orang lain anak harus berbicara dengan sekelilingnya, bukan asyik main gawai; dan yang terakhir orangtua harus memasang  fitur “Parental Control” pada gawai anak.
(Kemmenpa/pet PC 1000)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Eka lenny harus meninggalkan kita semua kawan

Surabaya- Telah meninggal dunia dengan tiba-tiba tanpa sebab Eka lenny ( 51 tahun) di kos-kosannya di jalan Juwingan 57 Surabaya. Kamis( 2/1/2025) kelurahan Kertajaya, kecamatan Gubeng.   Sebelumnya Lenny memiliki riwayat penyakit hipertensi dan lambung yang lama dialaminya. Korban Lenny Korban,yang merupakan warga Ploso,Tambak Sari itu, pada saat ditemukan tergeletak tak bernyawa saat ketua RT 05 bersama dengan saudara yang sering menjenguk lenny melihat pintu rumahnya terbuka kecil dan melihat lenny tergeletak tak bernyawa dengan tangan terbuka.  Selanjutnya dipanggil seorang perawat disekitar rumah untuk mengadakan pengechekan apakah masih hidup atau tidak.Alhasil, Lenny sudah tidak bernyawa.  Mengacu pada keadaan tersebut, Pak RT dengan sigap memanggil 112.  Secara langsung team bergerak dengan cepat kurang lebih 10 menit muncul di tempat lokasi kejadian. Team dari TGC Timur( PKM Gunung Anyar), BPBD,Polsek Gubeng, Staff bangtib kelurahan Kertajaya, Satpol PP...

Semarak hari Kartini di Fave Graha Agung

 Rayakan Hari Kartini dengan Giveaway Seru di favehotel Graha Agung Surabaya Surabaya, 17 April 2025 – Dalam rangka memeriahkan Hari Kartini yang jatuh pada tanggal 21 April 2025, favehotel Graha Agung Surabaya mengadakan Giveaway dengan tema TTS Hari Kartini. Tujuan diadakannya Giveaway ini adalah untuk menanamkan rasa cinta, serta sebagai suatu penghargaan atas perjuangan Ibu R.A Kartini yang memperjuangkan hak perempuan pada masa lalu. Sehingga mampu memberikan semangat pada diri sendiri sebagai Kartini di masa kini agar mampu menjadi perempuan yang kuat dan mandiri. Pada Giveaway kali ini, favehotel Graha Agung Surabaya mengajak favepeople untuk mengikuti Giveaway edisi Hari Kartini dan mendapatkan hadiah menarik berupa fave emoticon pillow senilai Rp 400.000,-. “Menjadi pemenang giveaway pun cukup mudah lho, hanya dengan follow akun Instagram dan Tiktok favehotel Graha Agung Surabaya, kemudian menuliskan jawaban TTS Hari Kartini yang sudah kami siapkan di page Tiktok favehotel...

Fave Graha Agung punya paket asyeek untuk Ramadhan

Ramadhan Bliss” Promo Hemat Menginap di favehotel Graha Agung Surabaya Surabaya, 13 Maret 2025– Bulan suci Ramadhan merupakan momen yang di tunggu – tunggu oleh seluruh umat muslim di dunia. Beberapa tradisi yang identik dengan bulan Ramadhan ini salah satunya adalah berkumpul bersama keluarga ataupun rekan-rekan terdekat sembari menunggu waktu berbuka. Dalam menyambut datangnya bulan Ramadhan, favehotel Graha Agung Surabaya menghadirkan promo eksklusif selama bulan Ramadan dengan tema “Ramadhan Bliss”. Staycation di bulan Ramadhan telah menjadi tren yang semakin populer, menawarkan kesempatan bagi para tamu untuk menikmati suasana baru sambil menunggu waktu berbuka puasa. Konsep staycation, yang menggabungkan liburan dengan tinggal di tempat dekat, memberikan berbagai keuntungan salah satunya mendapatkan kamar paket dengan harga lebih hemat. Tidak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang selalu menawarkan promo kamar, favehotel Graha Agung Surabaya memberikan kemudahan untuk setiap ...